Apartemen adalah salah satu properti yang menjanjikan untuk dijadikan investasi. Pasalnya, hunian adalah salah atu jenis properti yang nilainya semakin naik. Namun jangan sampai salah langkah, berikut ini ada beberapa tips saat tepat jual apartemen Anda. Jangan sampai Anda menjualnya dibawah pasar sehingga mengalami kerugian.
1. Pertimbangkan kebutuhan pribadi Anda – haruskah Anda menjual sekarang?
Ada beberapa momen penting dalam hidup yang dapat memicu Anda untuk menjual properti Anda. Seperti sebagai berikut:
- Anda mendapatkan pekerjaan di luar kota atau bahkan di tempat jauh
- Keluarga Anda bertambah dan Anda membutuhkan lebih banyak ruang
- Situasi keuangan yang lebih baik dan Anda ingin meningkatkan nilai properti Anda
- Anda ingin membuka modal baru
- Anda ingin mendapatkan keuntungan dari sebuah investasi
- Anda ingin mengurangi hutang Anda dari hasil penjualan
- Keinginan Anda untuk berhemat dan menyederhanakan hidup Anda
- Properti menarik lainnya yang masuk ke pasar dan Anda ingin membelinya.
Alasan tersebut masuk akal apabila Anda ingin jual apartemen Anda. Dan situs https://www.apartemen123.com/listing/jual-apartemen/ sebagai rekomendasi terbaik untuk mendapatkan harga terbaik dan penjualan tercepat.
2. Memahami siklus properti
Hal lainnya sebagai tips mencari tahu apakah ini saat yang tepat untuk jual apartemen atau properti Anda, tidak selalu tergantung pada sejumlah faktor pribadi seperti yang dijelaskan di atas. Tapi itu juga bisa dipengaruhi oleh tahap apa dalam siklus properti di daerah Anda. Seperti yang kemungkinan besar Anda ketahui, pasar properti bergerak dalam siklus – harga naik, turun, stabil, dan kemudian naik lagi.
Dengan memahami tahap siklus properti di pinggiran kota atau di pasar Anda dapat membantu Anda menentukan apakah ini saat yang tepat untuk menjual properti Anda. Untuk memahaminya lebih lanjut, berikut pembahasan mengenai siklus properti yang sering digunakan. Siklus properti tersebut terbagi menjadi empat yang bisa Anda andalkan sebelum jual apartemen.
Siklus properti berkisar pada dua faktor; supply yakni jumlah properti untuk dijual dan demand jumlah orang yang mencari/mampu membeli properti. Jika permintaan melebihi penawaran, harga properti akan naik. Jika pasokan baru datang di pasar, dari perkembangan atau pemilik properti dan melebihi permintaan, harga akan turun.
Empat tahap siklus properti
– Puncak atau Peak
Puncak atau Peak menandai puncak pasar. Selama fase ini, properti sering kali dijual lebih dari harga yang diminta, karena permintaan pembeli melebihi penawaran. Ini juga disebut pasar penjual.
– Turun atau Downturn
Selama fase ini properti bertahan di pasar lebih lama, harga berhenti tumbuh dan dalam banyak kasus turun. Beberapa orang sering mengatakan bahwa penurunan adalah kecelakaan, tetapi kebanyakan itu hanyalah periode yang panjang dan lambat di mana harga tetap datar.
– Stagnasi atau dasar pasar
Ini adalah periode antara puncak dan kenaikan dan ketika harga tetap datar untuk beberapa waktu. Pembeli mulai memasuki pasar lagi yang menyebabkan nilai properti mulai naik yang mengakibatkan kenaikan.
– Kenaikan atau Upturn
Ketika lebih banyak pembeli memasuki pasar, harga mulai naik, perlahan pada awalnya, sebelum meningkat. Ketika harga mulai meningkat, pemilik properti mulai mengikuti tren dan lebih banyak properti terdaftar untuk dijual. Pembeli tertarik untuk membeli sebelum harga naik terlalu banyak sehingga seringkali ada permintaan yang cukup besar yang membantu mempercepat laju kenaikan harga.
Dengan memahami tahap apa dalam siklus properti lingkungan, pinggiran kota, dan jalan Anda dapat membantu menjawab pertanyaan ‘haruskah saya menjual rumah atau properti saya sekarang’. Namun apabila Anda masih bingung, sebaiknya bicarakan hal ini dengan agen penjualan apartemen seperti Apartemen123 untuk jasa jual apartemen terbaik.