
Memiliki tampilan gigi sempurna merupakan impian semua orang. Tapi beberapa orang masih mengalami kerusakan gigi yang menyebabkan gigi ompong. Jika ada gigi yang ompong, bisa melakukan perawatan di klinik gigi Yogyakarta Opal Dental, yaitu implan gigi atau menggunakan gigi tiruan lepasan. Sebelum menentukan jenis perawatan gigi yang ompong, perhatikan dulu perbedaan keduanya:
Cara Pemasangan dan Daya Tahan Gigi
Perbedaan implan gigi dan gigi tiruan lepasan di klinik gigi Yogyakarta adalah cara pemasangan gigi. Implan gigi ini dipasang dengan menanam sekrup dari titanium ke rahang gigi, kemudian sekrup tersebut akan ditutupi dengan gigi tiruan. Jadi pemasangan implan ini benar-benar menggantikan gigi yang sudah ompong dan gigi implan tidak bisa dilepas.
Berbeda dengan implan gigi, cara pemasangan gigi tiruan lepasan adalah dengan mencetak gigi palsu sesuai bentuk gigi yang ompong. Biasanya pasien akan dibuatkan gigi tiruan sebagian atau gigi tiruan utuh sesuai kerusakan gigi. Setelah gigi tercetak sesuai bentuk gigi yang ompong, maka gigi tiruan tersebut bisa dipasang dan dilepas kapanpun.
Pasien yang menggunakan implan gigi tentu akan merasa aman. Daya kunyah gigi implan ini bisa mencapai 70% hingga 90%, sehingga implan gigi ini sangat menyerupai gigi asli. Jadi pasien tetap bisa makan seperti biasanya. Implan gigi juga sangat stabil, tidak akan longgar dan tidak akan mengganggu saat pasien berbicara.
Sedangkan gigi tiruan lepasan ini hanya memiliki daya kunyah sebesar 10% dibandingkan dengan gigi asli. Jadi bisa dibilang gigi tiruan ini kurang menyerupai fungsi gigi yang asli. Jadi pasien harus berhati-hati saat menggigit benda keras dengan gigi tiruan.
Efek Samping dan Cara Perawatan
Setelah memasang implan gigi, pasien tentu akan mengalami beberapa keluhan. Diantaranya adalah pasien bisa kurang nyaman karena dipasangnya sekrup tersebut. Selain itu bisa juga terjadi pembengkakan pada wajah, pembengkakan gusi, nyeri pada gigi implan dan pendarahan kecil. Oleh karena itu biasanya dokter akan memberikan obat pereda nyeri.
Pasien juga bisa mengalami keluhan saat menggunakan gigi tiruan palsu. Pasien bisa mengalami gusi yang berdarah dan membengkak, nyeri pada gusi, dan luka pada gusi. Meski ada keluhannya, tapi keluhan ini tidak akan terjadi secara terus menerus. Lama kelamaan pasien akan semakin terbiasa dengan implan gigi dan gigi tiruan tersebut.
Setelah menggunakan implan dan gigi tiruan palsu, pasien tentu tetap harus melakukan perawatan gigi. Perawatan untuk implan gigi adalah dengan menggosok gigi secara rutin dan menghindari makan makanan yang bisa merusak gigi. Karena gigi implan ini cukup menyerupai gigi asli, jadi perawatannya sama seperti gigi asli.
Lain halnya dengan gigi tiruan lepasan, karena gigi tiruan bisa dilepas maka pasien harus menjaga kebersihan gigi tiruan. Selalu sikat gigi tiruan setelah makan dan rendam gigi tiruan di air saat tidur. Jika gigi tiruan tidak dibersihkan, kuman akan menempel pada gigi tiruan. Hal ini justru bisa merusak gigi tiruan.
Ketentuan Pemakaian Implan dan Gigi Tiruan
Sebelum melakukan prosedur implan gigi, pasien harus memenuhi ketentuan pemakaian implan gigi ini. Implan gigi hanya bisa dilakukan bagi orang yang tidak menderita penyakit yang menyerang sistem metabolisme seperti penyakit diabetes dan jantung. Selain itu pasien harus memiliki gusi dan struktur tulang yang kuat untuk melakukan implan gigi.
Jadi tidak semua orang bisa melakukan implan gigi. Sedangkan gigi tiruan lepasan ini bisa digunakan oleh semua orang. Karena gigi tiruan ini bisa dilepas pasang jadi aman digunakan oleh siapa saja.
Itulah beberapa perbedaan implan gigi dan gigi tiruan lepasan di klinik gigi Yogyakarta. Kedua jenis perawatan tersebut bisa didapatkan di klinik gigi Yogyakarta. Jadi pasien bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter dan menentukan jenis perawatan mana yang cocok untuk dilakukan.